Selasa, 11 Oktober 2011

JANGAN MELUPAKAN TUHAN DALAM PERENCANAAN

JANGAN ELUPAKAN TUHAN DALAM PERENCANAAN
YAKOBUS 4 : 13 - 15

Ada 4 jenis pandanga mengenai kehihudapan dewasa ini :
a. Hidup adalah beban : dalam pandangan iniorang akan menganggap bahwa hidup yang dijalaninya adalah sebuah beban ,sehingga dalam menjalaninya orang akan merasa hopless, tidak memiliki pengharapan,bahkan kecendrungan depresi dan stress.
b. Hidup ala kadarnya/pasrah : Kehidupan yang seperti ini akan beranggapan bahwa apa yang dijalaninya adalah sebuah takdir yang tidak bisa diubahlagi (padahalsesungguhnya kita dapat mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik lagi). Kecendrungan orang seperti ini adalah malas ,tidak bergairah dan berpasrah terhadap apa yang dialaminya.
c. Hidup adalah seni : Dalam pandangan iniorang akan beranggapan apa yang dialami adalah bagian dari warna-warna kehidupan,sehingga orang yang menganut fahamini dalam menjalani kehidupan enjoy /senang dan tidak akan berfikir terhadap masa depan.
d.Hidup adalah anugrah :Pandangan ini beranggapan bahwa apa yang di alami dalam kehidupan ini semata-mata hanya karna anugrah yang didapatka dari Tuhan ,baik nafas kehidupan,kebahagiaan dan seluruh aspek kehidupan termasuk keselamatan. Dan inilah yang merupakan pandangan hidup orang beriman dan setiap orang yang menganut faham ini akan senantiasa bersyukur dan berpengharapan kepada Tuhan.
Firman Tuhan kali ini kepada kita berbicara tentang apakah arti hidupmu ?, hidupku atau hidup kita semua ?
Manusia sering sekali beranggapan bahwa kemiskinan,pergumulan dan lain sebagainya dianggap sebagai malapetaka yang sangat ditakuti, itulah ebabnya seseoranga akan berjuang keras untuk menghindari hal tersebut dan berjuang untuk menghasilkan yang baik untuk kehidupannya. Bahkan tidak jarang seseorang meninggalkan Tuhannya hanya untuk mendapatkam kesenangan duniawi. Manusia cenderung konsumenisme,hedonisme,egois bahkan cenderung apatis,yang ada dalam benaknya adalah dapat memiliki sia dunia (Muda kaya raya,tua foya-foya mati masuk surga ). Dan tentu saja Tuhan tidak diikutsertakan dalam setiap perencanaan.
Firman Tuhan katakan "Hidup seperti uap" menghilang dengan sekejap. Hidup yang menguap adalah hidup yang tidak mengasilkan buah (Gal.6 :22), tidak memiliki arti apapun , sementara tujuan hidup kekristenan adalah hidup yang menghasilkan buah "Buah Roa" Kasih,sukacita,damai sejahtera,kesabaran,kemurahan,kesetiaan,kelemah lembutan dan penguasaan diri."
Untuk mendapatkan hal tersebut,diperlukan iman ,pengharapan dan kasih dan yang paling uamaadalah mengandalkan Tuhan dalam setiap perencanaan. Kita dapat menghasilkan pemikiran yang baik,yang indah dan yang cemelang ,namun kalau tidak menyertakan Tuhan di dalamnya makasama seperti uap, sebentar ada kemudian sebentramenghilang.Uap akan berarti apabila menghasilkan air dalam bentuk hujan ,mampu menyirami tanah kering. 
Kita diciptakan begitu sempurna dmata Tuhan, sebagai Imagodei Allah tugas dan tangungjawab kita adalah menjadi berarti ditengah-tengah hidup kita. Persoalannya adalah...maukan kita menjadikan Tuhan dalam setiap perencanaan kita...?kalau kita merasa berharga..maka andalkanlah Tuhan, amin.

Selasa, 13 September 2011

Apa mengampuni 70 x 7 ?

Matius 18 : 21 - 35
Di sebuah desa ,hiduplah dua keluarga yang memiliki anak laki-laki yang sedang bertumbuh dewasa ,mereka sama-sama mengasihi Tuhan,dengan mengikuti kegiatan gereja dengan ketaatan kepada Allah, demikian juga dengan keluarga mereka . Suatu ketika keluarga (A) mengalami kerampokkan, anak laki-laki mereka meninggal di bunuh oleh perampok. setelah pelaku perampokkan tertangkap maka orangtua anak laki-laki tersebut meminta hukuman yang setimpal dengan apa yang di perbuatnya, yaitu, nyawa ganti nyawa. Tidak ada kata maaf baginya. Selang beberapa waktu kemudian anak laki-laki dari keluarga B yang sedang mengikuti program Gereja retreat,mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat , dia ditabrak oleh anak2 remaja yang mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Ketika dalam persidangan orangtua si korban B diperkenankan untuk bertemu dengan si penabrak anaknya, ibu si B datang menghampiri sambl berurai air mata memeluk satu persatu para pelaku tabrakkan tersebut dengan mengatakan "aku mengampunimu." , kontan saja seluruh pengunjung persidangan terkejut mendengar hal tersebut, lalu bertanya mengapa dia bisa mengatakan hal tersebut. Dengan tenang si ibu mengatakan bahwa dia mengampuni pelaku yang menambrak anaknya hingga tewas dengan satu alasan bahwa Tuhan Yesus telah terlebih dahulu mengampuninya.
Pengampunan, mengampuni adalah suatu kata yang sangat gampang disebut oleh orang/kita ,tetapi adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan. Karena konsekwensi dari sebuah pengampunan adalah harus mampu melupakan apa yang telah diperbuat oleh orang yang mengakibatkan suatu penderitaan/kekecewaan.
Akibat dari tidak mengampuni :
1. Lingkungan menjadi keras
2. Merasa harga diri hancur
3. Lebih mengasihani diri sendiri
4. Egois
5. Sombong
6. Tertutup
7. Tidak tunduk pada otoritas Allah
dll
dan hal yang terpenting bagi yang tidak mau mengampuni adalah, tidak ada damai sejahtera, hidup senantiasa gelisah ,takut serta tidak tahan menghadapi tantangan yang lebih keras dalam hidupnya.
Lalu bagaimana kiat agar dapat mengampuni orang yang melakukan kesalahan terhadap kita ?
1. Temukan apa yang menjadi sumber kenapa kita tidak mamu mengampuni
    ada kalanya hal tersebut datang dari orang yang paling dekat, bisa kekasih masa lalu,teman atau mungkin
    saudara terdekat.
2. Sadari behwa dengan sikap yang tidak mengampuni sesungguhnya kita tidak jauh lebih baik dari orang 
    yang kita benci dan kita sama berdosanya dengan orang tersebut.(Efesus 5 :10 "ujilah apa yang berkenan
    kepada Tuhan").
3. Datang kepada Tuhan dan minta pengampunan atas dirimu dan orang tersebut (ingat doa Bapa kami "
    ampunilah keslahan kami seperti kami juga telah mengampuni orang yang bersalah kepada kami.")
4. Ambil sikap untuk tidaak mengungkit-ungkit masa lalu yang pernah menyakiti hatimu.
5. Masuk dalam firman Tuhan dan hiduplah didalamnya.
6. Berdamai dengan orang tersebut
Dengan melakukan hal etrsebut, maka pintu pengampunanpun Tuhan berikan kepada kita, bukankah Tuhan Yesus telah mati di kayu salib guna ganti dosa-dosa kita, Dia mati untuk mengampuni kita.
So.....mengampuni ? kenapa tidak...Tuhan memberkati ,Amin

Senin, 12 September 2011

SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS

Arti sakramen perjamuan kudus

Sakramen berasal dari bahasa Latin 1 Sakramentum, artinya "membuat suci, penggunaan suci, mempersembahkan kepada dewa-dewa"; 2 Musterion, "ketetapan-ketetapan yang diberikan tekanan atau perhatian khusus" (dalam Vulgata, berarti, ketetapan yang Yesus berikan tekanan khusus); Kedua kata tersebut dalam budaya Helenis, dipakai sebagai :
  1. Uang muka yang dibayar dua belah pihak yang mengadakan perkara di pengadilan; sacrementuentum, merupakan jaminan bahwa pihak yang kalah sudah membayar kepada pengadilan semua ongkos perkara. Uang tersebut tidak akan dikembalikan;
  2. Sumpah tentara kepada panglima. Seorang prajurit tetap setia kepada panglimanya, bahkan sampai mati demi bangsa dan negaranya

Perjamuan Kudus

Sakramen ditetapkan Tuhan Yesus untuk menguatkan dengan sesama orang percaya, seluruh umatNya, atau segenap keluarga Allah, di semua tempat dan segala zaman. Karena seseorang masuk ke dalam perse-kutuan keluarga Allah atau Jemaat sebagai anak-anak Allah melalui Baptisan. Dalam perse-kutuan tersebut, kita merayakan Perjamuan Kudus berarti makan bersama dari satu roti yaitu Tubuh Kristus, sebagai tanda kesatuan dalam Tubuh Kristus.
Gereja Mula-mula atau orang-orang yang menjadi percaya setelah peristiwa Pentakosta setiap hari berkumpul untuk memecahkan roti, yaitu Perjamuan Kudus, Kisah 2:42. Apa yang mereka lakukan ini diimani sebagai perintah dari Tuhan Yesus. Gereja melakukan atau melaksanakan Perjamuan Kudus sebagai peringatan terhadap penderitaan -dan juga kematian serta kebang-kitan- yang Tuhan Yesus alami, sampai Ia datang kedua kali, 1 Kor 11:28.

Makna Roti dan Anggur di Perjamuan Kudus

1.Roti melambangkan Tubuh Kristus, meng-ingatan dan memperingati tubuh Yesus yang disalibkan. Makan tubuh Kristus dalam arti -kita- dipersatukan dengan Dia, dengan menerima apa yang dilakukan-Nya bagi manusia, Yoh 6:48-58. Makan roti mengingatkan bahwa Yesus menjadi manusia supaya tubuh manusiawi itu disalibkan. Ia menderita dan mati serta bangkit, untuk menciptakan Tubuh baru, yaitu jemaatNya
2.Anggur melambangkan darah Kristus yang ditumpahkan untuk menyucikan dosa-dosa manusia. Darah ditumpahkan pada/dari tubuh Yesus yang terpaku di kayu salib untuk pengam-punan atau penghapusan dosa seluruh manusia. Darah yang adalah hidup, ditumpahkan agar memberi hidup kekal bagi manusia. Minum anggur -pada/dari cawan- pada Perjamuan Kudus, mengingatkan -kita- bahwa Yesus sendiri telah minum cawan murka Tuhan Allah yang seharusnya diterima manusia
Sikap pada Perjamuan Kudus :
*       Berusaha untuk hadir, karena Tuhan Yesus sendirilah yang mengundang untuk datang pada meja perjamuan
*       Mempersiapkan diri untuk hadir. Menyelidiki dan mengaku dosa, berdamai dengan sesama manusia, serta mohon pengampunan dari Tuhan Allah. Kita datang ke hadapan Tuhan Allah sebagai orang yang berdosa yang sudah ditebus oleh Kristus
*       Dengan makan dan minum pada meja Perjamuan Kudus, ini berarti ada suatu penyerahan diri kepada Tuhan Allah. Karena Yesus telah menyerahkan Diri-Nya sebagai ganti manusia, maka setiap menghadiri Perjamuan Kudus menunjukkan bahwa seseorang mau menjadi persembahan yang hidup dan berkenan kepada Tuhan Allah, Roma 12:1-2
Perjamuan kudus merupakan salah satu bagian yang diajarkan dalam doktrin gereja. Doktrin gereja ini sangat riil dengan kehidupan kita sehari-hari sebagai umat Tuhan yang hidup bergereja karena doktrin gereja ini berkenaan langsung dengan pemerintahan gereja, sakramen maupun sarana-sarana anugerah yang lain. Namun banyak orang yang memandang reme doktrin gereja karena orang merasa doktrin ini telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari sebagai umat yang bergereja. Maka tidaklah heran kalau orang Kristen sulit untuk bertumbuh dalam iman. Sadarkah kita, betapa dalam kebenaran Tuhan itu sehingga tidak cukup bagi kita hanya memahami sebagian kebenaran lalu kita menganggap kita sudah mengerti seluruh kebenaran. Tidak! Firman Tuhan menegaskan bahwa kamu akan mengerti kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.
Sangatlah mengenaskan, dengan alasan lebih mementingkan kuasa Tuhan, orang mengabaikan kebenaran. Perhatikan, sesungguhnya, kuasa Allah itu telah nyata dalam kehidupan setiap orang percaya, yakni kita dapat menyadari bahwa kita orang berdosa, bertobat dan diselamatkan; kita dapat merasakan kasih Allah. Inilah kuasa Allah yang sejati. Ironisnya, orang tidak pernah menyadari hal ini dan sampai hari ini masih terus mencari kuasa Tuhan – hidupnya menjadi terombang ambing.
Perjamuan kudus merupakan anugerah Tuhan pada kita lalu yang menjadi pertanyaan adalah pernahkan kita memahami apa arti perjamuan kudus? Mengapa kita harus menerima perjamuan kudus? Salah satu perdebatan yang terbesar khususnya pada jaman reformasi adalah tentang perjamuan kudus di antara para tokoh reformasi. Secara garis besar, ada beberapa doktrin yang berkenaan dengan perjamuan kudus, yakni:
1) transubstansiasi, dicetuskan oleh gereja Roma – ada perubahan atau transformasi, yakni roti bertransformasi menjadi tubuh Kristus secara harafiah demikian pula halnya dengan anggur bertransformasi menjadi darah Kristus. Kristus hadir secara fisik. Penekanan terletak pada: ”Inilah tubuh-Ku.”
2) consubtansiasi yang dicetuskan oleh Luther; roti dan anggur tetaplah roti dan anggur tetapi hadirat Kristus itu nyata, melingkupi roti dan anggur. Jadi ketika kita menikmati roti, kita juga menikmati tubuh Kristus demikian pula ketika kita menikmati anggur, kita menikmati anggur dan darah Kristus.
3) Zwingli melihat perjamuan kudus itu sebagai suatu tanda. Perjamuan kudus itu untuk mengenang kematian Kristus dan kasih Kristus melalui tubuh-Nya dipecah-pecahkan dan darah-Nya tercurah. Penekanannya terletak pada: ”...sebagai peringatan akan Aku.”
4) Calvin menyatakan roti itu tetaplah roti dan anggur itu tetaplah anggur tetapi perjamuan kudus itu bukan semata-mata hanya mengenang Kristus. Tidak! Perjamuan kudus merupakan sarana anugerah dimana Kristus hadir secara rohani di dalam karya Roh Kudus sehingga dengan pengertian kebenaran dan iman maka Roh Kudus bekerja sedemikian rupa membawa kita lebih dekat pada Kristus dan masuk dalam hadirat Kristus bahkan lebih dekat ketika kita mendengar kebenaran Firman Tuhan.
Sepintas, orang sulit membedakan manakah yang benar dan bagaimana mengkompromikan kedua-duanya. Calvin melihat bahwa roti dan anggur secara harafiah adalah roti dan anggur namun janganlah kita mensakralkan roti dan anggur itu sendiri. Bukan roti maupun anggur itu yang memberikan mujizat. Tidak! Tuhan Yesus mengatakan, ”Inilah tubuh-Ku...” maka secara rohani, Ia hadir dalam karya Roh Kudus sehingga ketika kita menerima roti dan anggir dengan iman dan pengertian yang benar maka Roh Kudus akan bekerja sedemikan rupa membuat kita memahami kebenaran dan kebenarn itu tertanam dalam hidup kita. Theologi Reformed melihat sakramen itu sebagai sarana anugerah. Mengapa sakramen itu menjadi sarana anugerah? Apakah kebenaran Firman Tuhan saja itu tidak cukup bagi kita? Bukankah yang diajarkan dalam sakramen juga telah diajarkan dalam Firman Tuhan? Perjamuan kudus harus didampingi oleh firman tetapi firman dapat diberitakan setiap saat tanpa harus didampingi oleh perjamuan kudus. Lalu kenapa kita harus mengadakan sakramen perjamuan kudus? Untuk apa kita mengadakan perjamuan kudus? Calvin memberikan jawaban yang sangat berhikmat, yakni pada hakekatnya, Tuhan tidak mau memakai benda-benda yang bersifat fisik untuk menyatakan keberadaan diri-Nya – Tuhan tidak ingin manusia jatuh dalam penyembahan berhala seperti yang pernah dilakukan oleh bangsa Israel pada Perjanjian Lama. Allah adalah Roh, Dia ingin manusia datang dalam roh dan kebenaran. Kalau begitu, kenapa Tuhan memerintahkan pada kita untuk melakukan sakramen perjamuan kudus dimana di dalamnya sangat menekankan aspek fisik, yakni roti dan anggur? Jawabannya adalah karena kelemahan manusia sehingga firman saja tidak cukup bagi manusia.
Apakah perbedaan antara kebenaran yang disampaikan melalui firman dengan kebenaran melalui perjamuan kudus? Ketika kita menerima kebenaran firman, diantara lima panca indera kita, indera manakah yang bekerja? Pastilah indera pendengaran kita yang lebih dominan, bukan? Namun perhatikan, pada saat perjamuan kudus itu dijalankan maka bukan hanya indera pendengaran kita yang bekerja tetapi semua indera yang lain turut bekerja. Dengan mata, kita melihat roti yang melambangkan tubuh Kristus, anggur yang melambangkan darah Kristus yang tercurah. Dengan telinga, kita mendengar firman yang menyertai perjamuan kudus. Dengan mulut, kita mengecap tubuh yang terpecah dan darah yang tercurah dan tangan kita memegang roti dan anggur yang menjadi lambang dari darah yang tercurah. Dengan hidung, kita menghirup aroma dari roti dan anggur. Inilah keunikan dari sakramen perjamuan kudus dimana semua panca indera kita terlibat di dalamnya untuk menyatakan akan kebenaran Allah yang dinyatakan kepada setiap kita. Tuhan melihat bahwa manusia itu terlalu lemah sehingga tidak cukup kalau kita hanya mendengar dan melihat kebenaran saja tetapi Tuhan mau menyatakan kebenaran-Nya melalui seluruh panca indera kita.
Sama seperti halnya kita mendengarkan firman dimana Roh Kudus bekerja menanamkan kebenaran itu dalam hati demikian pula halnya dalam perjamuan kudus, Roh Kudus juga menyatakan kebenaran-Nya secara berlimpah. Orang yang hanya melihat perjamuan kudus sebagai rutinitas berarti ia telah melewatkan anugerah karena ia menghambat pekerjaan Roh Kudus. Perhatikan, perjamuan kudus itu bukan sekedar rutinitas belaka. Tidak! Luis Berkhoff dalam bukunya Sytematic Theology menegaskan bahwa Roh Kudus itu juga turut bekerja dalam perjamuan kudus, yakni menanamkan kebenaran dalam hati kita. Sungguh besar anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita, Dia tahu kelemahan kita, Dia tahu kalau firman itu saja tidaklah cukup bagi kita sehingga Dia berikan sakramen perjamuan kudus yang melibatkan seluruh panca indera kita. Memang, roti dan anggur itu tidak berubah tetapi ketika memahami kebenaran secara benar dan ketika kita menerimanya dengan iman maka disana Roh Kudus bekerja sama seperti Ia memakai firman untuk menyatakan kebenaran.
Injil Markus mengungkapkan beberapa aspek yang berkaitan dengan perjamuan kudus. Markus memakai salah satu metode yang disebut sebagai metode sandwich, yakni inti dari kebenaran terletak di bagian tengah dimana bagian atas dan bagian bawah mengajarkan hal yang kurang lebih sama. Markus meletakkan hal tentang perjamuan kudus ini pada bagian tengah dimana pada bagian atas diawali dan diakhiri dengan kisah pengkhianatan, penyangkalan dari para murid. Sepintas, kita melihat Markus tidak tepat meletakkan hal tentang perjamuan kudus, hal yang mulia di tempat yang tidak layak. Seumpama benda mahal yang indah tetapi berada di toilet. Namun justru melalui kisah ini, Markus ingin membukakan pada setiap kita bahwa perjamuan kudus itu diberikan pada orang-orang yang tidak layak seperti kita. Kebenaran inilah yang dibukakan oleh Markus dan harusnya hal ini menyadarkan kita betapa besar anugerah Tuhan yang dilimpahkan pada orang berdosa seperti kita. Hendaklah kita mengevaluasi diri, bagaimana sikap kita ketika kita menerima dan berbagian dalam perjamuan kudus? 
Markus kembali menekankan kontras antara perjamuan kudus dengan orang yang menerima perjamuan kudus. Perhatikan, ada satu kata yang diulang oleh Markus, yakni kata “semua“ (Mrk. 14:23, 27, 29, 31, 50). Setelah semua murid itu menerima perjamuan kudus, semua telah diperingati oleh Tuhan Yesus bahkan Petrus dengan lantang berani menyatakan bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan Tuhan Yesus meski semua menyangkal namun ironis, mereka semua mengkhianati, semua menyangkal, semua lari dan pergi meninggalkan Dia. Dalam injil Markus juga dituliskan tentang seorang anak muda yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang ketika orang hendak menangkapnya (Mrk. 14:51-52). Kisah ini tidak ditulis di Injil yang lain dan kemungkinan besar anak muda pengecut yang dikisahkan dalam kisah ini adalah Markus itu sendiri. Markus ingin supaya kita melihat bagian yang menjadi kontrasnya – ia adalah seorang pengecut, ia seharusnya tidak layak itu menerima perjamuan kudus namun kepada orang tidak layak ini, Tuhan masih berkenan memberikan anugerah-Nya.
Mungkin kita berpikir bahwa kita sudah tahu bahwa kita adalah orang berdosa, bukankah  setiap khotbah selalu mengingatkan kita akan dosa? Dan celakanya, kita terlalu sering mendengar kata “dosa“ akibatnya “dosa“ tidak lebih hanya kata-kata klise. Di satu pihak, kita mengaku kita adalah orang berdosa namun di lain pihak, kita tidak berlaku layaknya seperti orang berdosa. Kita mungkin merasa marah dan jengkel ketika melihat orang berdosa yang hidupnya nyaman; kita ingin supaya Allah langsung menghukum mereka. Dapatlah dibayangkan, bagaimana hidup manusia berdosa kalau Allah langsung menghukum setiap perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia. Semua manusia termasuk kita akan langsung binasa. Namun Allah yang kasih itu memberikan anugerah pengampunan dan kita pun adalah salah seorang berdosa yang menerima anugerah itu. Celakanya, kita merasa diri bukan orang berdosa karena kita tidak melakukan perbuatan dosa yang “besar.“ Kebenaran firman itu seringkali kita dengar tetapi pada saat yang sama, kebenaran itu hanya kita dengar tanpa kita pernah menghidupinya dan Tuhan tahu, kelemahan kita tersebut, tidak cukup hanya kita mendengar saja sehingga Dia memberikan sakramen perjamuan kudus.
Ketika perjamuan kudus itu dilakukan, kita memegang roti, kita memegang bukti keberdosaan kita, kita melihat dan juga mengecap betapa kita adalah orang yang berdosa. Pada waktu kita menerima perjamuan kudus dengan pengertian yang benar dan dengan iman maka disana barulah kita memahami bahwa perjamuan kudus bukan sekedar kenang-kenangan. Roh Kudus memakai perjamuan kudus dimana seluruh panca indera kita turut bekerja untuk menolong kita semakin mengerti siapakah kita? Pada saat kita menyadari bahwa kita adalah orang berdosa, kita semakin disadarkan betapa indah dan mulianya kasih yang Tuhan berikan pada setiap kita orang yang berdosa.
Hanya iman Kristen satu-satunya yang menyatakan bahwa kita diselamatkan hanya oleh anugerah. Hal ini membuktikan bahwa manusia itu bedosa sehingga mustahil manusia dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Puji Tuhan, Tuhan Yesus memberikan jaminan kepastian keselamatan sehingga kita yang tadinya tidak berpengharapan, kini kita beroleh pengharapan di dalam Dia – Firman itu tidak pernah berubah‚ Dia adalah kebenaran sejati. Karya Kristus di kayu salib itulah yang telah menyelamatkan kita sehingga dua hal yang sepertinya tidak terjembatani kini sudah terjembatani dan manusia pun diselamatkan.
Perjamuan kudus merupakan suatu anugerah yang besar diberikan pada setiap kita orang berdosa yang tidak layak menerimanya. Perjamuan Kudus menjadi tempat yang mulia karena Kristus hadir di sana melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib. “Inilah tubuh-Ku...makanlah, inilah darah-Ku...minumlah“ – Hendaklah kita mengevaluasi diri kita bagaimana sikap kita ketika kita mengambil bagian dalam perjamuan kudus? ?


Perubahan

Ada yang berubah dalam hidup kita setiap waktunya,yang muda beranjak dewasa kemudian menjadi tua, wajah yang tadinya cantik lambat laun mejadi keriput,daya ingat yang tadinya kuat menjadi pikun,mata yang tadinya bening kemudian menjadi rabun,itulah proses kehidupan,tetapi ada yang tidak akan pernah berubah,yaitu KASIH YESUS dalam hidupmu dan hidupku.

Selasa, 07 Juni 2011

Hidup akan sia-sia tanpa Allah (Pengkotbah 2 : 1 -10)

Ada satu tulisan di kaos seorang anak muda yang melintas di depan saya , tulisanya begini "Muda foya-foya,tua kaya raya dan mati masuk surga". Unik memang tulisan ini, mengandung faham hedonisme (matrealisme) dan theologisme. Bagi orang yang berkecukupan (kaya) mungkin fagam ini sangat cocok dengan kebutuhannya,tetapi bagi orang yang tidak mampu mungkin ini hanya sebuah impian belaka. Foya-foya..? siapa yang tidak mau , semua orang yang kerasukan setan Hedonisme hal ini memang menjadi bagian dalam dirinya. Lalu mati masuk surga ,nah ini baru sifatnya fleksibel,karena baik kaya maupun miskin semua ingin masuk surga apalagi bagi yang percaya kepada sang pemilik surga.
yang menjadi persoalan adalah,ketika kekayaan,ketika matrealisme,ketika kemakmuran,kesuksesan,keberhasilan,kecantikan yang sifatnya dunia ternyata tidak bertahan lama, tidak kekal. lalu apa yang bisa kita lakukan ?
ternyata menurut kitab pengkotbah bahwa semuanya sia-sia....:(, tidak ada yang abadi ,ada batasnya,umur manusia ada batasnya,kekayaan ada batasnya, kecantikan pasti memudar,bahkan semua berujung kepada kematian.Inilah yang menjadi perenungan Raja Salomo,yang diberkati Tuhan bukan saja ketampanana, kekayaaan bahkan hikmat , dia mengatakan bahwa segalanya adalah sia-sia belaka.
1. Ternyata baginya hidup merupakan teka-teki,dan dia mencari jawaban atas semua teka-teki tersebut,Dia mengatakan bahwa makna hidup tidak terletak kepada kepintaran (Siapa memperbanyak peengetahuan memperbanyak kesedihan ,pengkotbah 1:8)dan baginya hikmat/kepintaran tidak akan mampu berbuat apa-apa (Peng.2:15-17).
2. Kenikmatan/kegirangan,pengkotbah mengatakan bahwa kenikmatan itu semakin di buru semakin menghindar,karena akan terus mencari sesuatu yang melebihi kenitmatan itu sendiri,sehingga dengan demikian kita menjauhkan diri dengan rasinalitas kenyataan hidup ,agar dapat menemukan rahasia hidup. Sehingga tidak jarang kita menanggalkan iman,rasio untuk mencapai kenitkamatan tersebut. Hal ini lah juga yang mejadi dunia ini kacau balau , dengan keinginan sendiri,egoisme melakukan berbagai cara hanya untuk mendapatkan kemauannnya sendiri tanpa memperdulikan kepentingan orang lain.

Rabu, 16 Februari 2011

Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang

Roma 12 : 16 - 18
Sedapat-dapatnya ,kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang


Sabtu, 12 Februari 2011

Mengaku...? siapa takut

Akuilah Dia dalam segala lakumu,maka Ia akan meluruskan jalanmu (Amsal 3:6)

Pernahkah saudara jatuh cinta ?, pastilah pernah ya....siapakah yang pertama kali mengakui bahwa engkau atau pasanganmu merasa telah jatuh cinta ?, menurut adat timur ,adalah hal yang tabu untuk seorang perempuan mengakui jatuh cinta kepada seorang laki-laki, itu makanya perempuan selalu pasif / menunggu untuk seorang pria mengatakan "aku suka padamu." dan menungg hal tersebut adalah hal yang menyesakkan bagi si perempuan Apalagi kalau perempuan tersebut yang jatuh cinta,entah sampai kapan dia akan menahannya. Tetapi,berbeda halnya dengan rasa suka,rasa cinta kita kepada Tuhan . Allah menginginkan kita untuk mengakui Dia dalam hidup kita,dikatakan dalam segala lakumu,berarti dalam seluruh aspek kehidupan kita,tingkah laku kita,pola pikir kita semuanya harus berdasarkan pengakuan kita terhadap Allah. Kalau kita mengakui Dia dalam kehidupan kita,maka konsekwensinya adalah kita adalah cerminan Allah dalam hal kebaikkan,kasih dan lain sebagainya. Satu hal yang membuat kita tidak menjadi garam dan terang dunia (Matius 5 :13-16),adalah tingkah kita,perilaku kita,tutur kata kita,perbuatan kita tidak menunjukkan terang dan garam disekitar kita,sehingga tidak terlihat kemuliaan Allah didalam diri kita,kita tidak ubahnya seperti orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Tuhan menginginkan kita untuk mengakui Dia,dalam segala hal,agar Ia meluruskan jalan kita. Saudara,tidak dapat kita pungkiri bahwa dunia ini banyak menjanjikan kenikmatan sesaat,dunia ini banyak menjanjikan kemudahan yang berujung kepada dosa. Perbuatan menyimpang hanya bisa kita hindari kalau Tuhan ada di dalam hidup kita. Mengandalkan Tuhan menjadi tameng yang ampuh untuk menghindari dari segala macam atribut-atribut dunia ini yang bisa membawa kita kepada pencobaan. Untuk itu,marilah kita selidiki kembali hati kita,apakah jalan-jalan kita serong ...."selidikilah aku ya Allah dan kenallah hatiku,ujilah aku dan kenallah pikiranku;lihatlah apakah jalanku serong,dan tuntunlah aku dijalan yang kekal ."(Mazmur 139:23-24). Beranikah saudara mengakui Dia dalam segala tingkah lakumu....? siapa takut...amin

Bertobatlah Percayalah pada Injil (Markus 1:9-15)

Dalam kehidupan ini,ada dua pilihan yang selalu berkaitan dengan iman seseorang.yaitu apakah seseorang itu mengikuti Tuhan atau mengikuti Iblis (setan/penggoda).Dan terhadap kedua pilihan ini terdapat konsekwensi yang harus di jalankan yaitu, memenuhi keinginan  dari yang diikuti yang pada intinya kepatuhan. Ketika manusia memilih Tuhan,maka yang ada adalah kata larangan dan percayalah

Tuhan Memahkotai Tahun 2011

Engkau Memahkotai Tahun dengan kebaikkanMu,jejakMu mengeluarkan lemak (Mazmur 65:12)

Ada kebiasaan yang baik bagi setiap orang ,mengawali tahun,mengawali hari dengan mengucap syukur  kepada Tuhan sebagai sang pemilik hari atau Tahun. Karena dengan demikian kita memiliki satu pemahaman bahwa tiada hari yang terlepas tanpa pertolongan tangan Tuhan. Dan untuk segala yang telah diberikan maka patutlah kita bersyukur kepadaNya. 
Daud,dalam seluruh aktifitas kehidupannya senantiasa megungkapkan dalam bentuk ucapan syukur, kali ini dia mengatakan bahwa Tuhan memahkotai tahun dengan kebaikkan. kalau dikatakan memahkotai,berarti menganugrahkan satu tahun penuh,dari januari sampai desember itu penuh dengan kebaikkan. Suatu ungkapan yang dinyatakan dengan berlandaskan pemahaman yang luar biasa kepada Tuhan. pengakuan iman Daud, kepada seluruh yang membaca Mazmur ini bukan tanpa sebab,karena hasil dari kesaksian hidupnyalah maka ia benai menuliskannya dalam bentuk syair,mazmur kepada Tuhan. Daud mempercayai segala kebaikkan Allah,kalau kita telah mengakui segala kebaikkan Allah maka serumit apapun kehidupan yang kita jalani maka kita akan keluar dari masalah yang tengah kita hadapai. Tetapi orang kebanyakkan takluk kepada persoalan,loyo terhadap persoalan,tidak bergairah untuk keluar dengan iman,karena memandang persoalan bukan dari sudut pandang Allah,melainkan memandang dari sudut pandang manusia, ya mana bisa, bukankan tubuh kita ini terdiri dari darah dan daging,keinginan daging mendominasi dari keinginan Roh..?. Yang membuat manusia tidak mampu menikmati hari dengan pergumulan adalah peta kekuatan imannya yang tidak kuat. Allah dipandang hanya sebagai pemberi berkat saja, bukan dipandang sebagai multi anugrah. Sehingga,ketika kita berhadapan dengan persoalan,ya sudah...layulah kita. Daud,adalah sosok seorang hamba yang senantiasa disegala situasi dan kondisi senantiasa mengatakan "Tuhan adalah kekuatanku",Inipun mengakui bahwa kebaikkan Tuhan itu sungguh luar biasa ...
Saudara,tujuan utama Tuhan memberikan kebaikkanNya adalah agar kita berhasil (Maz.35:27),dalam segala hal,ekonomi,keluarga,rumahtangga,pendidikkan,pelayanan,dan lain-lain. Daud katakan jejakMu meninggalkan lemak ;apapun yang kita lakukan mendatangkan berkat,ditambah-tambahkan ,diperbaharui senantiasa. 
nah,bagaimana supaya kemurahan dan kebaikkan Tuhan menjadi nyata ? 
1. Tetaplah serahkan segala perencanaan di dalam Tuhan
2. Percayakan Tuhan yang mengambil kendali terhadap encana kita
3. tetaplah berharap kepadaNya
4. setelialah dalam doa-doamu
maka lihatlah tahunmu akan dipenuhi kebaikkan,jejakNya akan dipenuhi lemak. Amin

Jumat, 11 Februari 2011

Yohanes 3: 30

Ia harus makin besar,tetapi aku harus makin kecil 
Yohanes 3 : 30

Saudara, dalam kehidupan sehari-hari ,mungkin kita sering ingin menjadi lebih tinggi,baik di dalam jabatan perkantoran ataupun juga dalam hal pelayanan. Semua oang orang pasti  punya ambisi untuk menduduki suatu jabatan yang maksimal,sesuai dengan kemampuan kita. Tidak jarang orang menggunakan cara-cara legal/curang hanya untuk memperoleh jabatan tersebut, bahkan kalau perlu sampai melakukan hal yang tidak diingini oleh Tuhan. Jabatan yang tinggi atau kedudukkan yang tinggi otomatis membuat posisi seseorang baik dimasyarakat umum ataupun keluarga sanggat membanggakan,selain itu juga sudah pasti pundi-pundi kantong kitapun akan sangat cepat terisi atau dalam bahasa kerennya,kedudukkan yang tinggi otomatis menjamin kehidupan masa depan. Tetapi apakah semuanya itu benar ?,apakah kedudukkan yang tinggi sudah barang tentu membuat kehidupannya menjadi lebih baik. Mungkin bagi yang mendapatkan kedudukkan dengan bersusah payah baik dalam skill maupun doa,hal itu bisa saja membuat seseorang lebih mawas diri atau lebih menikmati apa yang didapatnya dengan ungkapan syukur kepada Tuhan,tetapi yang mendapatkan dengan cara instan..? Apakah kedudukkan yang tinggi mempertinggi iman seseorang atau sukacita seseorang ?. Paulus justru sebaliknya ,dia mengatakan bahwa yang seharusnya makin besar itu adalah Yesus,sedangkan dia/Paulus/kita justru harus semakin kecil. Kadang 2 ,seseorang yang berada di puncak karier gemilangnya lupa akan sang pemberi anugrah itu,dia terlena dengan pujian-pujian yang datang dari sekitarnya,sementara seharusnya yang layak di puji adalah Yesus. Dia harus semakin besar,mengandung arti ;tidak ada di dunia ini yang lebih besar ?bukan fisik/melainkan kuasa yang melebihi apapun. Itu artinya;tidak ada yang dapat menyombongkan dirinya dihadapan Tuhan,melainkan harus lebih mengerdilkan/mengecilkan/merendahkan diri dihadapan Tuhan tanda kita mensyukuri/menikmati berkat yang Tuhan  anugrahkan dalam hidup kita.
Nah saudaraku,inilah yang sangat jarang kita lakukan,untuk itu,ingatlah selalu akan apa yang Tuhan sudah anugrahkan kepada kita,hendaklah membawa kita kepada pemahaman yang lebih indah lagi,sehingga sekarang sukacita itu penuh,amin

Kamis, 10 Februari 2011

Mazmur 34 : 9

Bangga menjadi anak Tuhan

"Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu,berbahagialah orang yang berlindung padaNya
Mazmur 34 : 9

suatu,waktu saya di undang  untuk pergi melayani ke sebuah perkampungan di daerah pematang Siantar,suatu daerah yang boleh terbilang sangat indah,jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan jemaatnya bahkan penduduknyapun sangat ramah. Untuk memasuki tempat tersebut harus melalui pematang sawah dan harus berjalan kaki berkilo-kilo jauhnya. Maklum ,karena saat itu masih sebagai mahasiswa theologia dan masih dengan semangat melayani,sayapun begitu antusias . Dan semakin bertambah sukacita ketika kebaktian dimulai,jemaat yang boleh dikata dapat dihitung dengan jari,tetapi suasana ibadah begitu sangat hikmat. Dan pada saat itu Mazmur 34 : 9 adalah kotbah saya. Dalam kotbah tersebut,saya mengatakan bahwa ada kebanggaan tersendiri ketika kita menjadi anak-anak Tuhan, kebanggaannya adalah bahwa Allah menunjukkan kasihNya kepada umatNya dengan begitu indah dan dasyat.Sampai-sampai pemazmur katakan "Lihatlah " seluruh berkat Tuhan diperlihatkan begitu utuh,tanpa ada yang tersembunyi,namun,bukan hanya sekedar diperlihatkan tetapi "kecaplah" ada kata kerja bagi umat untuk menikmati,mengecap seluruh yang Tuhan telah berikan. Tuhan itu baik,kata Daud dan kata kita saat ini. Meskipun kadang kehidupan kita tidak menunjukkan kebaikkan,dipenuhi pergumulan,intimidasi,intrik-intrik bahkan menuju kepada pemusnahan,tetapi ingatlah bahwa Tuhan itu baik. Kebaikkan Tuhan hanya dapat dirasakan oleh orang-orang yang mengenal Tuhannya juga dengan baik,dan orang-orang tersebut adalah kita. Tuhan baik bukan karena kita baik terhadapNya ,melainkan karena Dia terlebih dahulu baik terhadap kita. Untuk itu,kebahagiaan yang akan Tuhan berikan kembali kepada kita dikatakan jika kita berlindung padaNya. Bagaimana kita berlindung kepada Tuhan,itu mungkin yang menjadi pertanyaan,apalagi disituasi seperti saat ini,Tuhan adalah menara yang kokoh,ketika kita tempatkan Tuhan didasar hati kita yang paling dalam,menjadikanNya perlindungan,maka Dia akan melindungi kita.
Bangga menjadi anak Tuhan,itulah yang di anjurkan kepada kita, situasi seperti saat ini dimana pergumulan semakin berat bukan berarti kita menjauh dariNya,bukan berarti kita malu memiliki Dia,tetapi justru harus semakin bangga,menjadi anakNya,karena dengan itu man kita tengah di uji olehNya. Dan untuk mendapatkannya "carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya." jangan pernah ragu untuk menyatakan imanmu,amin

Sing : Kecaplah dan lihatlah ,betapa baiknya Tuhan itu
         rasakan dan nikmati,kasih setia Tuhan
         reff...
         syukur bagiMu Tuhan,
         s'gala hormat bagiMu Tuhan
         Engkau yang mengasihiku,
         Engkau yang memeliharaku
         selamanya......